HIDUP KATOLIK

Cina: Paskah, Puluhan Ribu Orang Dibaptis

Senin, 21 Mei 2012 15:14 WIB

Perayaan Paskah Gereja Katolik Cina pada tahun ini ditandai dengan pembaptisan 22.104 orang. Jumlah ini diperkirakan masih bisa bertambah karena kendala komunikasi antar Keuskupan di negara komunis tersebut.

Pengumpulan data baptisan baru dilakukan Centre Study of Faith di Provinsi He Bei. Tercatat baptisan dewasa sebanyak 75 persen dari jumlah tersebut. Data dikumpulkan dari 101 keuskupan. Tercatat 4.410 orang dibaptis di He Bei, dan di Hongkong sebesar 3.500 orang.

Tidak semua keuskupan di Cina merayakan baptisan pada Hari Raya Paskah, karena situasi yang tidak kondusif. Seperti dilansir www.vis.va, Selasa, 24/4, jumlah baptisan di Shang Hai pada hari raya Paskah sebanyak 379 orang, tetapi jumlah ini diperkirakan akan mencapai 1.500 orang pada akhir tahun.

”Data yang ada belum mencakup seluruh keuskupan di Cina. Masih ada keuskupan yang belum dapat memberikan datanya. Jadi, dapat dikatakan bahwa jumlah yang ada belum lengkap dan masih akan meningkat,” papar salah seorang staf Study Center of Faith.

R.B. Agung Nugroho

RENUNGAN HARIAN

Renungan Harian 14 Juli 2012

13 Juli 2012 17:13

Sabtu, 14 Juli 2012
Bacaan:

• Yes. 6:1-8;
• Mzm. 93:1ab,1c-2,5;
• Mat. 10:24-33

Renungan:
Dalam Injil, Tuhan Yesus memberikan beberapa nasehat singkat kepada kedua belas rasulNya sebelum mereka berangkat untuk misi di beberapa kota/desa. Salah satu nasehatNya adalah: Para rasul hendaknya bersikap rendah hati, tidak ambisius, tidak berlaku sok pandai karena "Seorang murid tidak lebih daripada gurunya, atau seorang hamba daripada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya..." (ay.24-25).
Bercermin dari nasehat Yesus dalam Injil hari ini, marilah kita berani mengakui bahwa kecenderungan untuk sombong atau sok pandai juga terdapat dalam diri kita. Kadarnya saja yang mungkin berbeda.
Ada yang kadarnya lumayan besar, dan ada yang mungkin kurang mencolok. Sebuah pertanyaan bisa kita renungkan sejenak: Dalam hal apakah atau saat berhadapan dengan siapakah biasanya aku tergoda untuk menyombongkan diri atau bersikap sok pandai?

ST. THOMAS

Renungan Harian 3 Juli 2012

Selasa,3 Juli 2012
Bacaan:

• Ef. 2:19-22;
• Mzm. 117:1,2;
• Yoh. 20:24-29

Renungan:
Tuhan yang bangkit, sangatlah rahim dan terus membina iman para murid dengan lembut. Tuhan memahami kegoncangan iman mereka, Tuhan memahami kekerasan hati Tomas, yang membutuhkan bukti fisik untuk mempercayai kebangkitanNya.Tuhan tetap saja datang, khusus, untuk Tomas, sebuah ‘bina lanjut iman' yang personal tetapi  berdampak universal. Tuhan sabar; Ia menghantar orang pada keyakinan.
Dunia zaman ini sangat menekankan ‘bukti'; buktipun masih harus diteliti, disertai bukti pendukung. Kita gampang menuntut tanda, juga dari Tuhan. Tuhan tidak akan datang menampakkan diri lagi secara pribadi kepada kita, sebab Ia sudah memperhitungkan kita dalam diri Tomas. Dan Ia menyebutkan ‘berbahagialah' mereka yang tidak melihat secara fisik, namun percaya. Berhentilah meminta bukti; berhentilah meragukan pewahyuan Allah, lewat ajaran gereja yang sah, yang tahan uji, yang tahan jaman. Rendahkan hatimu, relakan hatimu diteguhkan oleh kesaksian dan pengalaman iman saudara-saudarimu yang telah teruji, oleh pengajaran resmi magisterium gereja, dan tidak sembarangan terbawa-bawa, tergila-gila oleh ajaran-ajaran yang baru ‘muncul kemarin' yang dibungkus dengan kata-kata manis emosional semata.
Kadang kita perlu bergumul, tetapi Tomas menunjukkan: pada akhirnya, sebuah ketaklukan yang mendalam: ya Tuhanku dan Allahku.

MANTAN PILOT DITAHBISKAN DIAKON

VATIKAN:

            Mantan Pilot Ditahbiskan Diakon

 

Paus menahbiskan sembilan diakon di Basilika St Petrus.

Paus Benediktus XVI menahbiskan sembilan diakon di Basilika Santo Petrus, Roma, Minggu, 29/4, bertepatan dengan Minggu Panggilan Sedunia. Delapan dari diakon tersebut berasal dari Keuskupan Roma. Tiga di antara mereka pernah menjadi pilot, advokat, dan sarjana Kimia.

Paus memberikan renungan tentang sosok Yesus sebagai Gembala Baik, yakni Gembala yang rela memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. ”Menjadi imam berarti menjalani hidup seperti Yesus,” tuturnya. Menurut Paus, nilai kehidupan imamat bukan hanya melulu soal karya sosial, melainkan tentang hidup di hadapan Allah.

Paus menambahkan, para diakon muda yang ditahbiskan pada hari ini tidak berbeda dari orang-orang muda lainnya. Tetapi, mereka telah tersentuh oleh cinta Allah. Setelah Misa, Paus memimpin doa Ratu Surga.

Paus memanjatkan doa agar lebih banyak orang muda mau mendengarkan panggilan Kristus. Ia berharap, banyak orang muda mengikuti panggilan Kristus secara lebih dekat. ”Dengan demikian, mereka berani memilih panggilan hidup sebagai pelayan Kristus. Semoga damai Kristus senantiasa menyertai kita selama-lamanya,” pungkas Paus.

A. Benny Sabdo